Gambar yang menjelaskan perbedaan antara listrik arus bolak-balik (Alternating Current-AC) dan listrik arus searah (Direct Current-DC)
Pengertian Arus listrik AC dan DC
A. Pengertian Arus AC
AC atau Alternating Current merupakan arus yang terjadi pada gelombang
dengan frekuensi sebanyak 50 kali dalam 1 detik atau HZ pada simbolnya.
Arus AC secara umum banyak digunakan dalam bidang perkantoran, industri,
bangunan, toko dan perumahan.
Arus AC bisa ditentukan jumlah besar daya atau skala yang diinginkan,
namun hal itu tergantung dengan seberapa MCB atau Miniature Circuit
Breaker yang dikeluarkan untuk digunakan. Arus AC dapat dibesarkan
tingkat tegangannya dengan menggunakan alat yang disebut transformator
step up, jika voltase naik maka pada ampere (i) akan turun dan begitu
juga sebaliknya.
B. Pengertian Arus DC
Arus DC atau dalam istilah ilmiahnya dinamakan Diret Current merupakan
arus listrik yang tidak mempunyai gelombang frekuensi. DC tidak
ditemukan pada listrik instalasi, akan tetapi DC secara umum ditemukan
pada baterai atau akumulator.
Arus DC bisa berfungsi apabila dihasilkan melalui arus AC, akan tetapi
sebelum itu arus AC harus diconvert terlebih dahulu menjadi arus DC
menggunakan alat Rectifier bright yaitu Perubahan arus listrik AC ke DC.
Arus DC sering digunakan untuk instalasi elektro pada arus lemah, jika
arus DC dengan beban yang besar, biasanya digunakan untuk mobil yang
menggunakan dinamo listrik.
Kelebihan dan Kekurangan arus AC
- Kekurangan AC tidak dapat dibawa, hal ini karena arus AC tidak bisa ditempatkan pada suatu wadah seperti baterai dan lainnya.
- Kelebihan arus AC adalah dapat dirubah jumlah skala tegangannya, baik itu dinaikkan dan diturunkan.
- Kekurangan arus DC adalah adanya keterbatasan pasokan listrik, maka dari itu perlu melakukan isi ulang/cas
- Kelebihan arus DC adalah dapat dibawa kemana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar